Marmer putih sering disukai orang karena warna, tekstur, dan polanya yang unik. Marmer putih banyak digunakan dalam dekorasi dalam dan luar ruangan. Biasanya terlihat di lantai ruang tamu, meja dapur, dan wastafel kamar mandi. Karena beberapa karakteristik marmer putih, setelah tidak dirawat dengan benar, masalah seperti polusi, penyakit, dan hilangnya cahaya akan terjadi, yang sangat mengurangi efek dekoratif yang elegan.
gambar
Mengapa marmer putih lebih sulit dirawat daripada marmer lainnya?
01 Alasan komposisi mineral
Karena komponen mineral utama marmer putih adalah magnesium sulfat (MgSO4), kandungan kalsium karbonat (CaCO3) relatif rendah, dan kristalisasi marmer umum bersifat asam lemah, dan terutama bereaksi secara kimiawi dengan kalsium karbonat di dalam batu. Ini disebut" reaksi kalsifikasi" ;), sehingga sulit bagi marmer putih untuk bereaksi dengan zat kristalisasi asam lemah, sehingga dianggap marmer putih sulit untuk memancarkan cahaya dan tidak dapat mencapai efek kristalisasi yang diinginkan.
Selain itu, marmer putih memiliki kandungan besi yang tinggi dan mudah teroksidasi ketika terkena air atau di lingkungan yang lembab, menghasilkan bintik-bintik kuning berkarat (Fe2O3).
02 alasan warna
Karena warna batu ini putih, maka akan sangat kentara jika ada sedikit polusi, dan khususnya tidak tahan terhadap kotoran.
03Alasan material
Beberapa kelereng putih (seperti Jazz White) memiliki kepadatan yang relatif rendah, kekerasan, daya serap air yang tinggi, dan bahan yang relatif longgar, yang juga menjadi alasan mengapa marmer putih jenis ini tidak mudah untuk dikilapkan.
04 alasan visual
Karena batu dan cahayanya sama-sama berwarna putih, maka kontrasnya tidak kentara, sehingga akan memberikan kesan kilau yang kurang bagus.